Fredy’s

Tiada Guna Ilmu yang Kau Miliki Jika Kau Melupakan Orang yang Membutuhkan Bantuanmu dan Semakin Tiada Guna Ilmu itu Jika Kau Melupakan Sang Penciptamu.

Konsekuensi Syahadat Rasul

Posted by Fredy_As pada 2 Mei 2009

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah (QS. Al Ahzab : 21).

Syahadatain (dua kalimah syahadat) merupakan salah satu rukun dari rikun Islam yang lima, di mana dia adalah ungkapan yang berisi persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah.
Dimana persaksian tersebut terkumpul dalam lafal yang berbunyi “Asyhadu an laa ilaa ha illallah wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”. Lafal ‘Asyhadu an laa ilaaha illallah” (aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah) disebut syahadat tauhid sedangkan “wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah” (dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah) disebut syahadat Rasul.

Syahadat Tauhid bagi orang yang mengikrarkannya memiliki konsekuensi berupa kewajiban beribadah hanya kepada Allah SWT semata dan meninggalkan ibadah selain kepada-Nya (syirik).
Sedangkan syahadat Rasul mempunyai konsekuensi dalam beribadah hanya mengikuti contoh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Sebab makna “wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah” adalah laa matbuu’a bihaqqin illa Rasulullah (tidak ada seorangpun yang berhak diikiuti dengan sebenar-benarnya kecuali hanya Rasulullah).

Imam Malik pernah mengatakan bahwa setiap orang perkataannya bisa diambil dan ditinggalkan kecuali perkataan Rasulullah SAW.
Mengikuti Rasulullah SAW adalah perintah Al-Qur’an. Allah SWT berfirman : “Katakanlah : ” Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Ali Imran : 31).
Bahkan barang siapa mentaati Rasulullah SAW maka dia telah mentaati Allah SWT. Hal ini disebutkan dalam firman Allah :”Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah, dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu). Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka”. (QS. An Nisa : 80).

Mengikuti Rasulullah SAW adalah keniscayaan sebab Allah SWT telah memerintahkannya, disamping itu tidak ada suri teladan yang paling sempurna dalam kehidupan ini kecuali Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang ang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al Ahzab : 21).

Dalam tafsir Shafwah at-Tafasir disebutkan bahwa makana suri teladan yang baik adalah Rasulullah SAW adalah qudwah hasanah (contoh yang baik) yang bisa di contoh oleh orang-orang mukmin dalam hal keikhlasan, jihad dan kesabarannya. Beliau adalah contoh tertinggi bagi orang-orang yang benar meneladani beliau, baik dalam semua ucapan, perbuatan dan keadaan beliau.

Karena beliau tidak berbicara dan bertindak dengan dorongan nafsu tetapi dengan bimbingan wahyu. Dengan demikian wajib bagi kita mengikuti manhajnya dan berjalan melalui jalannya.

Konsekuensi Syahadat Rasul
Seorang muslim yang telah mengikrarkan syahadat Rasul dituntut agar membuktikan ucapannya. Dimana ucapan tersebut mempunyai konsekuensi yang cukup besar. Sehingga dia harus berusaha untuk mewujudkan konsekuensi tersebut agar ikrar syahadat Rasul tersebut tidak dipandang omong kosong belaka.
Diantara konsekuensi tersebut adalah :

Pertama, mentaatin semua perintah-perintahnya.
Allah SWT memerintahkan kepada setiap muslim untuk mentaati Rasulullah SAW, sebab dengan mentaati beliau Allah SWT akan memberikan balasan berupa surga. Dan taat kepada beliau adalah bukti darin ikrar “wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”.
Allah SWT berfirman : “(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal didalmnya. dan itulah kemenangan yang besar”. (QS. An Nisa : 13).

Kedua, Membenarkan semua berita yang datang dari beliau.
Bagi seorang muslim yang telah bersyahadat Rasul tidak boleh mendustakan perkataan Rasulullah SAW. Lebih-lebih apa yang beliau ucapkan adalah kebenaran karena dituntun oleh wahyu. Allah SWT berfirman : “Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang di diwahyukan (kepadanya)”. (QS. An Najm : 3-4).

Ketiga, Menunggalkan sesuatu yang dilarang dan dicegah beliau.
Hal ini berdasarkan perintah Allah SWT : “…apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah, dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya”. (QS. Al Hasyr : 7).

Keempat, Tidak beribadah kepada Allah kecuali melalui jalan yang telah disyariatkan.
Sebab ibadah akan diterima oleh Allah SWT selain berlandaskan keikhlasan juga harus mengikuti jalan yang telah disyariatkan oleh Allah melalui Rasul-Nya, dengan kata lain berittiba’.
Allah SWT berfirman : “Kataknlah :”Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah. ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Ali Imran : 31).
Imam Ibnu Katsir berkata : “Ayat ini adalah pemutus hukum bagi setiap orang yang mengaku mencintai Allah namun tidak mau menempuh jalan Rasulullah SAW, maka orang itu dusta dalam pengakuannya tersebut hungga ia mengikuti syariat dan agama yang dibawa Rasulullah SAW dalam semua ucapan perbuatannya”.

Dengan empat konsekuensi tersebut seseorang yang mengikrarkan syahadat Rasul diuji ikrarnya, apakah ia jujur ataukah dusta. Sehingga orang yang bisa memenuhi tuntutan tersebut dengan konsekuen menandakan telah memenuhi konsekuensi syahadat Rasul.
Wallahu a’lam.

Di kutip dari Risalah Jum’at Edisi 18/XVIII

Satu Tanggapan to “Konsekuensi Syahadat Rasul”

  1. Hi, nice post. I have been thinking about this topic,so thanks for writing. I’ll probably be coming back to your site. Keep up great writing

Tinggalkan komentar